Hi All…Sudah lama mau membuat tulisan ini. Pas nemenin mama ke RS. Jadi sekarang mama terapi ke RS S….a Kopo, karena kalau terapi ke RS I…..l, kami harus bangun jam 04.00, berangkat jam 05.00, sampai di RS jam 05.30 , antri di luar dalam keadaan dingin, jam 06.00 pintu RS dibuka, antri untuk ambil nomor, dan pas mau ambil nomor, sudah tidak dapat karena nomor dibatasi sd 50. Sia-sia lah usaha pagi ini untuk terapi. Dan supaya tidak berasa sia-sia, mama ke Puskesmas atau terapi GYPUM di perempatan Kopo, seberang Puskesmas Kopo. Yang bikin hepi adalah kalau sudah ketemu teman, jadi gak berasa ngantuk hehehe

Nah semenjak terapi di RS S…a Kopo, mama bisa lebih santai, berangkat dari rumah barengan aku jam 07.30, aku anterin masuk ke dalam terus aku lanjut ke kantor. Dan pas pulang, pulang bareng. Karena mama sakit kakinya kalau pulang sendiri naik angkot.

Awal mula sakit kaki ini, tahun 2016, pas aerobik di komplek. Aku udah kasih tahu, gak usahlah aerobik, karena sudah berumur, nanti kalau sarafnya ada yang kejepit gimana. Tapi mama tetap ngotot mau aerobik, kalau tidak senam, badan tidak enak, katanya. Ternyata, pas kaki kanan ke depan dan kaki kiri ke belakang, itulah sarafnya ada yang kejepit. Langsung kakinya susah jalan. Malah dulu lebih parah, jalan sampai pakai kursi kantor yang ada rodanya. Aku yang mengerjakan pekerjaan yang memerlukan kaki, seperti masak, buang sampah, nyapu, ngepel, mandiin ciki, siram halaman, garasi, jemur pakaian. Kadang-kadang gak sesuai kemauan mama, tapi apa mau dikata, mama kan udah gak bs ngerjain karena kakinya sakit. Jadi bersyukur kalau boru-nya masih sehat dan bisa mengerjakan itu semua.

Barulah pas mama sakit, aku menyadari kalau umur mama yang memasuki 66 tahun bahwa mama sudah berumur, tidak lagi muda. Kenapa aku merasa mama masih muda ? Karena rambutnya di cat dan masih enerjik. Pagi subuh ke Pasar, masih masak, mencuci, menyetrika, lincah ke sana sini ngurusin keperluan anak-anaknya. Itulah kasih ibu, walaupun dalam keadaan sakit, tetap tidak dibilang ke anaknya. Tapi borunya ini, yang mengantar jemput mama, menemani mama ke RS, Puskesmas, sedih banget kalau lihat bahwa kondisi mama cukup prihatin karena kakinya yang susah dipakai jalan. Jalan tidak selincah biasanya. Sebisa mungkin aku antar jemput mama ke manapun mama mau pergi. Because She is getting older, not YOUNGER.

Dan aku sebagai borunya yang masih kuat, harus bisa mengurus semua pekerjaan rumah dan mengurus mama beserta ciki.

Well, doaku mama, bahwa mama terus sehat, diberikan umur panjang, kedamaian, kebahagiaan dan berkat melimpah di dunia ini. Dont worry, you have me to be your partner. Lean on me okay mother. I love you and always love you.